Latest Releases

Kamis, 03 Desember 2015

Sriwijaya FC

Sriwijaya Football Club (disingkat Sriwijaya FC) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang bermarkas di Palembang. Tim berjuluk Laskar Sriwijaya ini merupakan tim yang dimiliki oleh PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM) setelah terjadi penjualan opsi kepemilikan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Presiden Sriwijaya saat ini adalah Doddy Alex Reza yang merupakan putra dari gubernur Sumsel, Alex Noerdin. Tim berkostum merah kuning bermotif songket ini memiliki dua kelompok suporter, S-Mania (Sriwijaya Mania) dan Singa Mania (Sriwijaya Palembang mania) yang kemudian digabung menjadi Sumselmania (Sumatera Selatan mania). Sriwijaya FC adalah juara Divisi Utama Liga Indonesia 2007.

Sriwijaya FC
Sriwijaya FC images:via bolaindo.com

Sejarah

Walaupun mewakili provinsi Sumatera Selatan, Sriwijaya FC didirikan di Jakarta dengan nama Persijatim Jakarta Timur pada tahun 1976. Karena alasan finansial, klub ini sempat pindah ke Solo dan menjadi Persijatim Solo FC pada tahun 2002 hingga 2004. Setelah itu klub ini dibeli oleh pemerintah provinsi Sumatera Selatan dan diganti namanya menjadi Sriwijaya FC Palembang.

Logo SFC

Logo berbentuk lingkaran bertuliskan Sumatera Selatan Bersatu Teguh mempunyai arti bahwa Sriwijaya FC dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk mewujudkan kesatuan yang bulat dari seluruh masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan. Logo Sriwijaya FC selalu terdapat simbol Burung Elang mulai dari logo awal hingga logo baru Sriwijaya FC selalu ada simbol Burung Elang, maka Sriwijaya FC diberi julukan tambahan selain Laskar Wong Kito julukan keduanya Sriwijaya FC adalah Elang Andalas (Elang Sumatra).
2005-2008 source:wikipedia.org
2005-2008 source:wikipedia.org
logo sriwijaya FC 2009-sekarang source:wikipedia.org
2009-sekarang source:wikipedia.org

Tempat pendukung

Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring yang berkapasitas 40.000 penonton ini merupakan stadion kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan. Stadion ini merupakan stadion terbesar ketiga di Indonesia. Stadion ini juga diakui sebagai salah satu stadion terbaik bertaraf internasional.

Mess Pertiwi

Mess Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang dikelola oleh Dharma Wanita Pemprov Sumsel digunakan sebagai mess para pemain dan staff pelatih, sehingga dapat menekan anggaran kebutuhan tim. Walaupun mess ini terletak di tengah kota, yaitu di Jl. Ba Salim Batubara Sekip Pangkal, tetapi mess ini tetap menimbulkan kesan asri sehingga menjadi kenyamanan tersendiri bagi penghuninya.

Sekretariat SFC

Sriwijaya FC memiliki sekretariat yang terletak di Kompleks Palembang Square Jl. Angkatan 45/Kampus POM IX No R 130. Sekretariat ini merupakan bangunan ruko tiga tingkat. Lantai satu digunakan untuk etalase dan pusat penjualan cendera mata & atribut Sriwijaya FC. Lantai dua merupakan pusat aktivitas manajemen, sedangkan lantai tiga digunakan sebagai tempat pertemuan/ruang rapat. (wiki)

Sriwijaya Fc & Prestasi

Liga Nasional
Liga Indonesia/ISL
Juara (2): 2008, 2012

Piala Nasional

Piala Indonesia
Juara (3): 2008, 2009, 2010
Inter Island Cup
Juara (2): 2010, 2012

Community Shield

Juara (1): 2010

Penghargaan

Team Fair Play (1): 2010

Gelar Lain

ISL U-21
Juara (1): 2013
Surya Citra Media Cup (SCM CUP) 2015
Runner-UP (1): 2015

Prestasi

Liga Champions AFC
2009: babak penyisihan grup
Piala AFC
2010: babak 16 besar
2011: babak 16 besar
Read »

Senin, 11 Maret 2013

Pulau Kemaro

Pulau Kemaro, merupakan sebuah Delta kecil di Sungai Musi, terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Pulau Kemaro terletak di daerah industri,yaitu di antara Pabrik Pupuk Sriwijaya dan Pertamina Plaju dan Sungai Gerong. Pulau kemaro berjarak sekitar 40 km dari kota Palembang. Pulau Kemaro adalah tempat rekreasi yg terkenal di Sungai Musi. Di tempat ini terdapat sebuah vihara cina (klenteng Hok Tjing Rio). Di Pulau Kemaro ini juga terdapat kuil Buddha yang sering dikunjungi umat Buddha untuk berdoa atau berziarah ke makam. Di sana juga sering diadakan acara Cap Go Meh setiap Tahun Baru Imlek.

Di Pulau Kemaro juga terdapat makam dari putri Palembang, Siti Fatimah. Menurut legenda setempat yang tertulis di sebuah batu di samping Klenteng Hok Tjing Rio, pada zaman dahulu, datang seorang pangeran dari Negeri Cina, bernama Tan Bun An, ia datang ke Palembang untuk berdagang. Ketika ia meminta ijin ke Raja Palembang, ia bertemu dengan putri raja yang bernama Siti Fatimah. Ia langsung jatuh hati, begitu juga dengan Siti Fatimah. Merekapun menjalin kasih dan berniat untuk ke pelaminan. Tan Bun An mengajak sang Siti Fatimah ke daratan Cina untuk melihat orang tua Tan Bun Han. Setelah beberapa waktu, mereka kembali ke Palembang. Bersama mereka disertakan pula tujuh guci yang berisi emas. Sesampai di muara Sungai Musi Tan Bun han ingin melihat hadiah emas di dalam Guci-guci tersebut. Tetapi alangkah kagetnya karena yang dilihat adalah sayuran sawi-sawi asin. Tanpa berpikir panjang ia membuang guci-guci tersebut kelaut, tetapi guci terakhir terjatuh diatas dek dan pecah. Ternyata didalamnya terdapat emas. Tanpa berpikir panjag lagi ia terjun ke dalam sungai untuk mengambil emas-emas dalam guci yang sudah dibuangnya. Seorang pengawalnya juga ikut terjun untuk membantu, tetapi kedua orang itu tidak kunjung muncul. Siti Fatimah akhirnya menyusul dan terjun juga ke Sungai Musi. Untuk mengenang mereka bertiga dibangunlah sebuah kuil dan makam untuk ketiga orang tersebut.(wiki)

Saat berkunjung ke Palembang, menyusuri Sungai Musi adalah kegiatan wajib yang harus ada dalam to do list setiap wisatawan domestik maupun asing. Banyak atraksi wisata yang bisa dinikmati mulai dari tepi hingga ujung sungai, mulai dari pagi hari hingga malam menjelang.

Tak jauh dari sungai yang menjadi ikon kota Palembang tersebut, terdapat satu Pulau yang terkenal dengan nuansa Tionghoanya dan selalu ramai dikunjungi wisatawan terutama saat hari Imlek dan Cap Gomeh. Ya, di Pulau Kemaro memang berdiri kokoh sebuah kuil, patung Buddha dan juga Pagoda bernama Hok Cing Bio yang dibangun pada tahun 2006 dengan tinggi 9 lantai full ornamen khas negri Tiongkok. Hmm benar-benar seperti berada di daratan China rasanya! Sesuai dengan namanya yaitu “Kemaro”, pulau ini tidak pernah mengalami banjir saat hujan tiba alias selalu kemarau meskipun air di Sungai Musi meluap.

Pulau Kemaro images: myhotelmyresort.com

Nah, untuk Anda yang hendak ke pulau ini bersama pasangan, ada tempat yang asyik harus dikunjungi yaitu pohon cinta. Pohon cinta disini adalah sebuah pohon beringin besar dan tua dengan ranting yang sangat rimbun. Konon, menurut penduduk asli setempat, bila sepasang kekasih mengukir namanya di Pohon Cinta tersebut maka cinta mereka akan abadi dan berlanjut ke jenjang pernikahan. Ada pula yang mengatakan sebaliknya. Bagi yang belum memiliki pasangan, jika menuliskan nama dengan nama orang yang disukai, maka jalinan kasih akan terjalin di antara keduanya. Namun karena kuatnya mitos tentang cinta tersebut, ranting pohon mendadak jadi penuh coretan hingga kini terdapat larangan untuk tidak mencorat-coret pohon guna menjaga kelestarian Pohon Cinta.

Untuk bisa masuk ke pulau ini pengunjung yang datang tidak dikenakan biaya masuk oleh pengelola. Walaupun gratis, fasilitas umum di pulau ini tetap diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung. Untuk mencapai Pulau Kemaro, Anda hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit menggunakan perahu dari Sungai Musi ataupun berangkat dari dermaga Benteng Kuto Besak dengan tarif Rp 50.000 hingga Rp 150.000 sekali carter.

Akses ke Pulau Kemaro menjadi lebih mudah beberapa hari menjelang Cap Go Meh dengan dipasangnya Jembatan Ponton dari Dermaga Kemaro, biasanya terpasang sekitar tiga hari sebelum puncak perayaan. Ketika menjelang perayaan tersebut, umumnya jumlah pengunjung yang datang bisa mencapai 3 kali lipat dibandingkan dengan hari biasa. Wow rame deh!
Jadi, tunggu apalagi? Yuk segera sambangi Pulau Kemaro saat liburan nanti!. (Raisa)

Source:http://myhotelmyresort.com/blog/wisata-ke-pulau-penuh-cinta-pulau-kemaro/
Read »

Masjid Agung Palembang

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin atau Masji Agung Palembang merupakan masjid terbesar yang ada di Palembang. Masjid ini terletak di kelurahan 19 Illir, Kecamatan Illir Barat I, Jl. Cik Agus Kiemas No.1. Letak masjid yang berada di antara Jl. Merdeka dan Jl. Sudirman dan memiliki gerbang utama yang menghadap Bundaran air mancur, memudahkan pengunjung untuk menemukannya.

Masjid Agung Palembang
Masjid Agung Palembang

Sejarah dan renovasi

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin yang didirikan oleh Sultan Mahmud Badaruddin I mengalami sejarah singkat dan beberapa renovasi, yaitu:

1 Jumadil Akhir 1151 H (1738 M), peletakan batu pertama di belakang Benteng Kuto Besak.
28 Jumadil awal 1161 H (26 Mei 1748 M), masjid selesai dan diresmikan.
1758-1774 pada pemerintahan Sultan Ahmad Najamudin, menara sisi barat dibangun.
1848, perbaikan masjid.
1879, perluasan dan perubahan bentuk serambi menjadi seperti pendopo.
1930, penambahan jarak pilar dan atap.
1952 oleh Yayasan Masjid Agung, penambahan bangunan berkubah.
1966-1969, penambahan ruang lantai 2.
22 Januari 1970 dan 1 February 1971, pembangunan menara dan peresmian.
2000, diperluas.

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin diresmikan pada 16 Juni 2003 oleh Megawati Soekarno Putri. Masjid ini menjadi saksi perjuangan dari rakyat Sumatra Selatan melawan Belanda dalam perang selama 5 hari 5 malam yang terjadi di depan masjid. Di tempat tersebut, dibangun sebuah Monumen Perjuangan Rakyat Sumatra Selatan dan diabadikan perangko RI tahun 1975.(htldekatid)

Read »

Ads

Copyright © 2015 BUMI SRIWIJAYA

Designed by Templatezy